Sabtu, 15 Oktober 2011

Happines


Apa itu kebahagiaan? Semua orang pasti menginginkannya. Aku juga begitu. Tapi, apa semua orang bisa mendapatkannya? Tentu. Hanya saja dalam merasakan kebahagiaan itu terdapat limit dan porsi masing-masing setiap individu. Itu sudah mutlak. 

Mungkin sedikit orang yang perlu memikirkan apa itu devinisi kebahagiaan. Kita tahu, senang itu artinya bahagia. Tapi aku mulai berpikir. Setiap kejadian, dan orang-orang yang kulihat. Selalu aku memikirkan mereka. Mulai dari artis yang selalu kulihat di infotaiment tiap pagi,para politisi di berita, teman-temanku, guruku, tukang sapu juga terkadang. 

Setiap orang berpikir. Artis itu terkenal dan banyak uang begitu juga politisi. Mereka selalu menyajikan penampilan mewah, pakaian yang melekat serta aksesoris tentu bukan barang dari emperan atau sekedar kaki lima. Mau makan selalu di restoran mewah, kalau masak sendiri pastilah yang dibeli barang import berkualitas dan bukannya sekedar beli di pasar pagi yang becek, bau,  banyak lalat, dan belum tentu terjamin kualitas dan kehigienisan bahan tersebut. 

Setiap orang pasti merasa bahwa mereka bahagia. Mungkin mereka juga berpikir begitu. Tapi menurutku mereka itu bukannya bahagia. Melihat tingkah laku mereka setiap hari, artis yang mencari sensasi demi popularitas, politisi yang korupsi sana sini. Mereka itu hanyalah bernapsu dan bukannya bahagia menurutku. Sebenarnya itu hanya menurut pendapatku sih.

Sekarang aku jelaskan saja keadaanku kalau lagi bahagia. Agar kita bisa melihat sedikit, mendapat pencerahan mengenai devinisi kebahagiaan itu.

Aku, bahagia kalau lagi kumpul sama teman-teman ku. Kumpulnya bukan sekedar kumpul. Dimana kami biasa tertawa, saat-saat menyenangkan yang kami lewati. Aku bahagia jika sedang bersama mereka. Dan saat kuingat kebersamaanku dengan mereka, aku akan tersenyum bahkan tertawa sendiri. Ingatanku akan teman, bisa menghapuskan rasa kesal, sedih, kecewa dan rasa lelahku pada dunia.
Got it, pertama. Kebahagiaan itu:
1.       tentu saja senang, tawa & canda.
2.        Kebahagiaan itu indah untuk dikenang dan
3.       selalu dirindukan.

Untuk point kedua itu, aku punya beberapa pengecualian. Karena saat aku sedih dan kesepian dari teman-temanku. Misalnya karena libur panjang, atau karena akan pisah sekolah ataupun pisah kelas. Aku selalu mengenang kejadian menyenangkan itu sambil menangis. Mungkin karena aku berpikir aku tak akan bahagia kalau tak ada mereka. Karena itu aku sedih.

Kembali lagi pada kebahagiaan bagi orang lain. Waktu itu, kawanku namanya Fitria baru balik dari Thailand karena ada festival apa itu entah. Yang pasti, dia diberi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Keren memang, tapi aku tidak akan membahas mengenai kebahagiaannya. Karena pengalamannya itu membuka mataku lebih lebar akan arti kebahagiaan itu sendiri.

Di Thailand dia juga ketemu sama orang-orang dari Korea. Dia bercerita, padahal umurnya sama dengan kami tapi memang mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng semua. Sebagaimana banyak boyband dan girlband asal korea. Seperti itulah kiranya muka mereka. Bahkan katanya, mereka itu masih bersanak-sanak, dan bermisan-misan (intinya masih memiliki kekerabatan) dengan salah satu personel boyband ternama korea, atau girlband korea. 

Bahkan diantara mereka ada yang menurutku paling perfect. Yaitu orang yang katanya adalah orang penerus perusahaan apa itu (aku lupa) pokoknya dia kaya raya, Fitria juga bilang, dia sudah ditawari jadi artis, tapi dia menolak. Dia juga masih sepupu dengan personel salah satu boyband terkenal di Korea juga (aku jg lupa nama boyband-nya apa). Fitria juga bilang bahwa di sekolahnya dia adalah orang paling berpengaruh, keluarganya penyumbang dana terbesar di sekolahnya, dia juga unggul dalam segala mata pelajaran, dan ahli dalam segala bidang olahraga, seni dan lain-lain. Kupikir orang-orang seperti itu hanya ada di film-film Korea, tapi ternyata di dunia nyata ada juga ya… dan tabiatnya juga persis (kalau digambarkan dgn drama korea boy before flower dia itu Gu Jun Pyo) tapi sikapnya lebih dingin dan sinis.

Yah, itulah pendeskripsianku mengenai Jun Pyo dunia nyata. Akupun sadar. Orang seperti dia (Jun Pyo) yang kupikir hanya ada di film-film ternyata ada di dunia nyata. Apalagi kekurangan hidupnya? Kalau boleh ngomong pake bahasa Palembang, rai  lah ganteng, harta benda la melimpah, skill lah lengkap. Kalau dipikir apalagi yang kurang? Bagiku yang kurang dari orang itu adalah kebahagiaan, karena dia tidak pernah terlihat tertawa (kata Fitria). Boro-boro ketawa, senyum aja nggak pernah. Bayangkan. Sikapnya sombong. Arogan. Apa itu namanya kebahagiaan? Nenek-nenek buta juga tahu itu bukan kebahagiaan. 

Kesombongan dan kebahagiaan itu berbeda. Kesombongan itu rasa puas karena kita memiliki sementara orang lain tidak. Sementara jelas-jelas tadi kusebutkan bahwa kebahagiaan itu dimana ada canda dan tawa. Sementara orang sombong itu tidak pernah puas. Dia akan terus menambah perfeksionalisasi hidupnya. Dia tak akan pernah puas akan apa yang telah dicapai. Hidupnya Cuma mengejar ambisi. Apa itu namanya bahagia?

Sebenarnya untuk orang-orang seperti itu. Menurutku tidak pernah puas karena mereka tidak kenal sama yang namanya kesedihan. Penderitaan. Karena itulah mereka juga tidak kenal yang namanya kebahagiaan. Padahal dilihat secara kasat mata mereka itu sedang berada pada puncak kebahagiaan. Tapi memang Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Begitu pula kebahagiaan, pasangannya adalah kesedihan & penderitaan. Orang yang sedih karena miskin, akan bahagia kalau mendapat uang walau hanya berapa. Orang yang sedih karena ditolak cintanya akan bahagia jika menemukan cinta baru yang lebih tulus. Itu beberapa rumusan pasangan penderitaan-kebahagiaan versi aku.

 Nah sekarang bagaimana dengan orang yang sejak kecil terlahir ganteng dari keluarga kaya, tanpa perlu mengejar cinta malah cinta yang datang bertubi-tubi sampai bikin muak. Cinta yang datang itu bukannya sekedar cinta biasa-biasa saja tapi cinta dari cewek-cewek cantik yang kaya-kaya juga. Buat orang seperti itu apakah rumusan penderitaan-kebahagiaan itu berlaku?

Kita pikirkan sama-sama
dan bahas lagi lain waktu
Terima kasih telah membaca. Aku nulis ini Cuma iseng saja :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar